Kamis, 14 April 2022

REFLEKSI MODUL 1.3 “VISI GURU PENGGERAK”

 

REFLEKSI MODUL 1.3

“VISI GURU PENGGERAK”

OLEH :



SUHARYONO, S.Pd.SD

SD NEGERI 1 MAYAHAN, KABUPATEN GROBOGAN

 

ü Pemikiran Ki Hajar Dewantara

ü Peran Guru Penggerak

ü Nilai  Guru Penggerak

ü Inkuiri Apresiatif – Tahapan BAGJA

 

1.    Rumusan Visi :

“MENJADIKAN PESERTA DIDIK YANG BERKARAKTER BAIK DAN BERAKHLAK MULIA SESUAI DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA”

ü  Pemikiran Ki Hajar Dewantara :

Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan sangat berguna bagi manusia Indonesia  yaitu proses memanusiakan manusia yakni pengangkatan manusia ke taraf insani. Dalam mendidik, ada pembelajaran yang merupakan komunikasi eksistensi manusiawi yang otentik pada manusia untuk dimiliki, dilanjutkan, dan disempurnakan.

Ki Hajar Dewantara mempunyai konsep dalam pendidikan di mana dua hal ini harus dibedakan yakni sistem pengajaran dan pendidikan yang bersinergi satu sama lain. Pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah (kemiskinan dan kebodohan), dan pendidikan lebih memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (otonomi berpikir serta  mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik).

Akar pendidikan Ki Hajar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian serta kemerdekaan batin bangsa Indonesia agar peserta didik selalu kokoh berdiri membela perjuangan bangsa dan negaranya.

ü Peran Guru Penggerak :

Ø  5 butir peran dari seorang Guru Penggerak:

1. Menjadi Pemimpin Pembelajaran

Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing ekosistem pendidikan sekolah.

2. Menggerakkan Komunitas Praktisi

Menggerakkan komunitas praktik untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya.

3. Menjadi Coach Bagi Guru Lain

Menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah.

4.Mendorong Kolaborasi Antar Guru

Membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

5. Mewujudkan Kepemimpinan Murid

Mendorong peningkatan kemandirian dan kepemimpinan murid di sekolah.

Ø  Ada 12 kompetensi guru dan kepala sekolah diantara adalah ;

a. Kompetensi

Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi.

b. Kompetensi

Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Kompetensi

Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karier.

d. Kompetensi

Menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan kode etik

e. Kompetensi

Memimpin upaya pengembangan lingkungan belajar yang berpusat pada murid

f. Kompetensi

Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang berpusat pada murid.

g. Kompetensi

Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat pada murid.

h. Kompetensi

Melibatkan orang tua/wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah.

i. Kompetensi

Mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berorientasi pada murid

j. Kompetensi

Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid.

k. Kompetensi

Memimpin program pengembangan sekolah untuk mengoptimalkan proses belajar murid dan mendukung kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan.

l.Kompetensi

Melibatkan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah.

ü Nilai – nilai guru penggerak :

Untuk melaksanakan peran guru penggerak seorang guru harus bisa memahami dan menjiwai 5 nilai dari seorang guru penggerak.

1.         Mandiri yaitu kemampuan mendorong diri sendiri serta bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya.

2.         Reflektif yaitu seorang Guru Penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri serta pihak lain.

3.         Nilai Kolaborasi yaitu  suatu bentuk interaksi, diskusi, kompromi, kerjasama yang berhubungan dengan individu, kelompok atau beberapa pihak lainnya, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.

4.         Nilai Inovatif yaitu memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu.

5.         Nilai berpihak pada anak yaitu kita harus memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat. Kemudian memberi kebebasan membangun sendiri pengetahuannya, tidak selalu mengikuti keinginan gurunya.

ü Inkuiri Apresiatif – Tahapan BAGJA :

Inkuiri Apresiatif merupakan Sebuah pedekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis kekuatan, menggunakan prinsip-prinsip psikologi positif dan pendidikan positif.

IA membawa perubahan  perbaikan pada sistem, misal organisasi, komunitas.

IA memulai perubahan berdasarkan pertanyaan utama yang ditentukan bersama yang dijalankan dalam susana yang positif dan apresiatif.

Ada 5 tahapan utama yaitu BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi)

Tahapan – tahapan ini akan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan dan mengambil keputuasan – keputusan.

2.    Rancangan Strategi Perubahan

Tahapan BAGJA sebagai Model manjemen perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif yang berbasis kekuatan. Rancangan Strategi Perubahan berdasarkan tahapan BAGJA yang mewujudkan visi “MENJADIKAN PESERTA DIDIK YANG BERKARAKTER BAIK DAN BERAKHLAK MULIA SESUAI DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA”

PRAKARSA

PERUBAHAN

Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi peserta didik untuk memiliki karakter baik dan akhlak mulia

TAHAPAN

Pertanyaan

Rancangan Strategi Perubahan

B-uat pertanyaan (Define)

  1. Bagaimana karakter baik dan akhlak mulia Peserta didik di SD Negeri 1 Mayahan?
  2. Karakter dan Akhlak apa yang sudah dimiliki oleh peserta didik di SD Negeri 1 Mayahan?
  1. Semua guru melakukan pengamatan kepada peserta didik.
  2. Saling bertukar informasi dengan rekan guru terkait dengan karakter baik dan akhlak peserta didik.

A-mbil pelajaran (Discover)

  1. Apa manfaat memiliki karakter baik dan akhlak mulia bagi peserta didik?
  2. Metode pembelajaran yang seperti apa yang cocok untuk memumbuhkan karakter baik dan akhlak mulia pada peserta didik?
  1. Melakukan study ke sekolah yang sudah mengembangkan karakter baik dan akhlak mulia pada peserta didik sebagai referensi.
  2. Menerapkan pada pembelajaran dengan budi pekerti dan pembiasaan.

Seperti;

Sopan terhadap guru

Menghargai teman

Menjaga nama baik sekolah

Belajar dengan tekun

G-ali mimpi (Dream)

  1. Apakah menumbuhkan karakter biak dan akhlak merupakan wujud profil pelajar pancasila?
  2. Bagaimana perasaan kita jika semua peserta didik memiliki karakter baik dan akhlak mulia?
  1. Melakukan study ke sekolah yang sudah mengembangkan karakter baik dan akhlak mulia pada peserta didik sebagai referensi.
  2. Memulai menerapkan budi pekerti  dari kelas melalu kegiatan pembelajaran.

J-abarkan rencana (Design)

  1. Mulai dari kelas berapa target mewujudkan karakter baik dan aklhak mulia ?
  2. Kegiatan belajar mengajar yang seperti apa yang dapat menumbuhkan karakter dan akhlak mulia itu?
  1. Menerapkan budi pekerti pada setiap kegiatan belajar mengajar mulai dari kelas rendah sampai kelas tinggi.
  2. Membuat catatan agar dapat melihat progres capaian penumbuhan karakter baik dan akhlak mulia.

A-tur eksekusi (Deliver)

  1. Siapa saja yang terlibat dalam menumbuhkan karakter baik dan akhlak mulia pada peserta didik?
  2. Kegiatan belajar yang seperti apa yang dapat menumbuhkan karakter baik dan akhlak mulia pada peserta didik?
  1. Guru mengajak orang tua, komite sekolah, dan semua warga sekolah untuk berkolaborasi agar penumbuhan karakter baik dan akhlak mulia terwujud.
  2. Guru menerapkan budi pekerti dan pembiasaan dalam setiap belajar mengajar pada semua siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan pengawasan /monitoring kepala sekolah.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar